Sebagai seorang blogger yang mengusung tema: It’s truth, it’s whole truth, and nothing but the truth, saya berusaha menulis ini dengan sejujur-jujurnya, dengan meminimalkan rasa segan kepada pihak-pihak tertentu yang mungkin bersinggungan. Namanya juga review…ya harus jujur toh, berdasar pengalaman pribadi. Maka saya tidak akan menulis apa yang belum pernah saya coba.
Disclaimer: Review ini hanya terbatas apa yang cobakan pada anak saya, Nuri (2,5 bulan). Perbedaan sangat mungkin terjadi karena adanya variasi produk dan sangat tergantung pada volume dan frekuensi berkemih masing-masing anak.
Saya membeli clodi asli buatan Indonesia ini lewat sebuah toko online. Waktu itu saya tengah hamil 9 bulan dan belum punya pengetahuan apa-apa soal clodi, Bahkan melihat bentuk aslinya pun belum. Saya tanya ke penjualnya, lebih bagus mana, yang insertnya microfiber atau baby terry. Dijawab yang baby terry. Saya pikir: “Yawes…kebetulan kalo begitu, yang baby terry kan harganya lebih murah.” Harga normal untuk Zigie Zag dengan 2 baby terry dibanroll Rp 55.000,00, sedangkan yang menggunakan insert microfiber adalah Rp 75.000,00. Waktu itu saya belum tahu ada insert cotton, jadi untuk insert cotton tidak akan saya review.
Saya mencoba produk ini 3 buah. Motifnya memang sangat lucu-lucu dan menggemaskan. Setelah saya raba, bahan insert terry itu menurut saya serupa dengan bahan sweater atau celana training olahraga (I can say this because, at least, I have one of those). Setelah saya tes daya serapnya ternyata sekitar 60 ml. Bagian innernya yang saya baca melalui site produsennya adalah soft suede (maaf ya…pengetahuanku minim soal nama bahan, jadi cuma bisa mengatakan apa yang tertulis di barangnya atau di deskripsi produk yang dibuat penjualnya). Bahan inner soft suede ini sangat lembut dan mudah dibersihkan bila terkena pup. Nah, ini adalah satu lagi point plus untuk produk ini.
Zigie Zag juga dilengkapi laundry tabs tidak seperti produk lokal lain seperti popok serapan Benice Kids (Nice Kids), Canberra dan celana berlidah Annandapers (semua produk yang saya sebutkan ini akan direview menyusul). Dengan adanya laundry tabs, kita tak perlu khawatir velcro atau perepet clodi merk ini menempel dan merusak pakaian lain yang diputar bersamaan di mesin cuci (saran saya sih, nyuci clodi memang jangan dicampur dengan pakaian lain ya, dicuci barengan sesama clodi aja).
Kelebihan lainnya, ukurannya yang One Size tanpa settingan S,M, L muat dan cukup pas dipakai bahkan ketika Nuri berusia 3 minggu! Dan muat juga digunakan Halim yang berusia sekitar 2,5 tahun (waktu itu belum ada ZZ for toddler).
Kekurangannya adalah: Zigie Zag ini cepat bocor terutama di daerah samping. Mungkin karena produk ini tidak mempunyai jahitan gusset (jahitan elastic di daerah lingkar paha). Sehingga insertnya tidak memuat pas di diaper. Daerah lowong itulah yang membuat insert mudah ‘lari’ sehingga urin akhirnya langsung mengalir keluar lewat samping dan tak tertampung di insert. Kekurangan yang sifatnya minor adalah: bila dipakai kelihatan bulky, kaku, jadi bayi seperti ‘ngangkang’ (ups sorry, can’t find the better word, hihi..)
Insert microfiber Zigie Zag menurut saya bagus. Sesuai dengan harganya yang dibanroll Rp 47,500.00. Insert ini lebih tebal dari insert microfiber dari China yang banyak saya punyai. Insert ini bila dipegang terasa kuat dan kokoh karena terdiri dari 4 layer. Sedangkan insert dari China lazimnya hanya 3 layer saja.
Untuk lebih jelasnya, silakan coba dan alami sendiri. Lalu silakan share pengalaman Anda. Cheers!
*Tapi belinya bukan di saya ya…soalnya saya ga jualan produk ini. Silakan dicari di banyak toko online yang tersebar di jagad maya ini*