Sebelumnya maaf bila ada pihak yang kurang berkenan dengan review yang saya buat. Review ini adalah masukan bagi para produsen untuk menyempurnakan produknya, dan masukan bagi para konsumen untuk memilih produk yang memiliki value terbaik. Value adalah perimbangan antara harga yang harus dibayar dengan tingkat kualitas yang diharapkan. Tentu musykil bukan, mengharapkan kualitas sebaik-baiknya dengan harga semurah-murahnya?
Disclaimer: Review ini ditulis berdasarkan pemakaian kepada anak kami Nuri yang saat ini berusia 4 bulan. Perbedaan sangat mungkin terjadi karena adanya variasi produk dan sangat tergantung pada volume dan frekuensi berkemih masing-masing anak.
Baby-Oz adalah clodi asli buatan Indonesia. Kita patut bangga pada semakin banyaknya produsen clodi lokal yang bermunculan di Indonesia belakangan ini. Mungkin harus kita nobatkan tahun 2010 ini sebagai tahunnya popok kain Indonesia, seperti halnya tahun 2006 menjadi tahun boomingnya cloth diapers di Amerika sana.
Bahan inner Baby-Oz terbuat dari suede cloth yang meresapkan cairan dengan cepat dan mudah dibersihkan. Bagian outernya terbuat dari bahan waterproof yang tidak disebutkan di Baby-Oz official website apa nama bahannya. Secara tampilan, Baby-Oz cukup manis dengan aneka pilihan warna yang beragam. Soft dan enak dipandang. Setahu saya, tidak tersedia motif corak.
Desain kancing Baby-Oz agak berbeda dengan clodi pocket kebanyakan. Dia mempunyai 2 buah kancing pinggir untuk mengunci daerah paha dan 8 buah lobang kancing di pinggang untuk menyetel berbagai ukuran. Kancing di bagian pinggang bentuknya tidak simetris, agak membingungkan dan kurang pas dipasang. Jadi bila kita mau mengepaskan kancing di daerah paha, kancing di pinggang ‘lari’ entah ke mana. Pun jika kita mau mengepaskan kancing di pinggang lebih dulu, kancing di paha ‘lari’ entah ke mana. Tapi, setelah dipake, ternyata bentuknya kelihatan trim dan OK juga. Di usia Nuri yang sekarang 4 bulan dengan berat 6,5 kg, kancing paha itu sudah tidak berfungsi lagi karena sudah tak muat. Akhirnya agar pas, saya harus memilih mengancingkan di salah satu sisi saja, kiri atau kanan. Kancing pinggang pun hanya terpasang ‘sekenanya’. Bila kancing pinggang ingin terpasang rapi, kancing paha tak bisa terpasang, akibatnya ada sedikit daerah lowong di bagian paha.
Untuk ukuran Small (S) cara pemasangannya agak unik karena bagian atas harus dilipat keluar. Cukup inovatif karena lain daripada yang lain, tapi minusnya adalah mudah berantakan bentuknya.
Insert bawaan asli Baby-Oz terbuat dari bahan katun. Insertnya berupa lembaran lebar yang bila akan dipakai dilipat tiga. Kelebihan insert model ini adalah lebih cepat kering ketimbang insert model biasa. Kelebihan insert Baby-Oz lainnya adalah, lebarnya pas sehingga seluruh ruang pocket terisi penuh. Lalu ada jahitan serupa kantong di insert, sebagai tempat untuk memasukkan telapak tangan. Gunanya adalah untuk memudahkan memasukkan insert ke dalam pocket dengan pas. Ini inovasi Baby-Oz yang belum pernah saya lihat di clodi lokal merk lain.
Tapi -ada tapinya- walaupun insertnya mengisi penuh ruang pocket, tetap saja Baby-Oz mudah rembes dengan alasan ‘nature’ nya bahan katun memang tidak dapat menampung cairan dalam jumlah banyak. Kalah dalam soal menampung cairan dengan bahan microfiber. Baby-Oz ini hampir sama kasusnya dengan merk Green Baby. Performa insertnya yang berbahan katun, kurang menyokong performa clodi induknya. Saran saya pada kedua produk ini adalah menambahkan insert microfiber untuk meningkatkan daya tahannya terhadap kebocoran. Sayangnya, saya belum mencoba insert microfiber keluaran Baby-Oz. Serta belum mencoba pula Baby-Oz versi velcro.
Saya mencoba mengganti insert katun Baby-Oz dengan insert microfiber. Hasilnya lumayan, yang biasanya langsung tembus dalam 2x pipis, sekarang tahan hingga 4-5 jam bila dipakaikan double inserts.
Bila membeli produk ini, akan dilengkapi petunjuk pemakaian dan pencucian yang menarik dan illustratif. Ini adalah poin plus tambahan merk ini.
Demikian review dari saya. Silakan coba dan buktikan sendiri! Fakta bahwa ini adalah produk lokal yang mesti disokong keberadaannya adalah faktor yang harus diperhatikan.