Disclaimer: Review ini hanya terbatas apa yang cobakan pada anak saya, Nuri (4 bulan) dan Halim (34 bulan). Perbedaan sangat mungkin terjadi karena adanya variasi produk dan sangat tergantung pada volume dan frekuensi berkemih masing-masing anak.
Sebelum membaca review ini, ada baiknya Anda membaca tuntas segala hal mengenai produk Ananndapers ini di official websitenya: www.anakbunda.net
Review ini kami buat sebagai masukan bagi produsen dan sebagai masukan bagi para orang tua yang ingin memilih cloth diaper yang pas sesuai dengan keinginan mereka.
Menurut saya, Ananndapers adalah clodi lokal yang ‘robust’, kokoh, tahan banting dan tahan terhadap semua perlakuan. Tidak diperlukan serentetan washing instruction yang menjelimet untuk mencuci clodi 100% lokal ini.
Untuk edisi biasa yang innernya terbuat dari cotton flanel, penyikatan tak apa dilakukan untuk menghilangkan noda pup. Innernya pun tak mengapa -maksudnya tak rusak- disetrika meskipun proses peyetrikaan menurut saya sangat tak perlu ( prinsip saya: kalo bisa ga repot ngapain harus repot?).
Ananndapers adalah cloth diapers yang sangat unik, berbeda sendiri dari segi bahan, desain, maupun konsep dari clodi kebanyakan yang bersistem pocket. Kalau Anda sudah membaca tulisan terjemahan saya sebelumnya yang berjudul Kamus Istilah, maka Ananndapers ini termasuk kategori All-in-One diapers yang menggunakan sistem flap (lapisan penyerap dijahit sebagian). Diaper All in One adalah jenis diaper yang lapisan penyerapnya dijahit menyatu dengan diaper induknya, jadi tidak diperlukan lapisan penyerap yang terpisah. Lapisan penyerap yang dijahit sebagian itu menyerupai lidah. Maka Ananndapers juga identik dengan clodi dengan system celana/popok berlidah.
Ananndapers edisi biasa bahan innernya terbuat dari cotton flanel yang lembut di kulit bayi. Bahan outer terbuat dari parachute balloon yang bersifat waterproof. Ananndapers edisi Ekstra Serap, bagian lidahnya terbuat dari microfiber Mipacko, fleece dan cotton baby terry. Dan bagian outernya terbuat dari satin waterproof. Jahitannya rapi dan seksama.
Desain lidahnya unik. Produsen berani mengklaim diri sebagai satu-satunya produsen clodi yang memakai sistem lidah di dunia. Karena pengerjaan desain seperti ini rumit dan butuh keahlian khusus.
Ananndapers tidak menerapkan ukuran all-size, alias satu clodi yang bisa disetel untuk semua ukuran. Clodi ini menyediakan berbagai ukuran mulai dari S, M, L, XL, sampai dengan XXL. Ukuran super jumbo ini hanya diproduksi berdasarkan pesanan. Penerapan satu ukuran ini adalah kelebihan sekaligus kelemahan Ananndapers. Mengapa demikian? Saya sebut kelebihan karena clodi dibuat benar-benar sesuai dengan ukuran bayi/ anak Anda. Jadi benar-benar fit/ pas di tubuh bayi. Dan saya sebut sebagai kekurangan karena Anda harus membeli ukuran yang lebih besar tiap kali bayi Anda bertumbuh besar. Tapi kekurangan ini sebenarnya bisa ditutupi karena secara harga, Ananndapers boleh dikata sangat ekonomis. Harga rata-rata Ananndapers adalah sekitar sepertiga clodi Cina dan atau sepersepuluh clodi impor AS. Dengan mengunjungi website produsennya langsung www.anakbunda.net, Anda bahkan bisa mendapatkan Ananndapers edisi biasa dengan harga produsen!
Awalnya saya mencoba Ananndapers edisi biasa yang berbentuk popok berlidah berperekat. Karena masih asing dengan barang baru ini, saya berkonsultasi kepada penjualnya, dan ia merekomendasikan untuk membeli ukuran L. Ternyata bahkan untuk ukuran L, popok berlidah Ananndapers ukuran pinggangnya (waist) sangat sempit/kecil. Saya tidak menganjurkan produk ini bagi Anda yang punya bayi dengan berat lahir besar. Anjuran umum yang berlaku adalah –dan ini sesuai dengan pengalaman saya juga– bagi newborn sebaiknya dipakaikan popok kain tradisional biasa (flat). Karena pee dan poo newborn frekuensinya masih sering, maka popok biasa adalah pilihan yang paling pas karena mudah dicuci dan cepat kering. Selain itu, newborn baby masih belum lincah bergerak sehingga aliran urin bisa terlokalisasi, ibu pun masih dalam masa nifas sehingga ketidaksterilan dari najis pipis bayi bisa ditolerir.
Karena terbiasa memakaikan clodi Cina yang berwarna-warni, maka saya biasanya tidak memakaikan celana luar lagi bagi anak saya. Jadi clodi itu berperan ganda, baik sebagai diapers maupun sebagai celana luar. Tapi hal ini rupanya tidak berlaku bagi popok berlidah Ananndapers. Karena perepet/velcronya tidak merekat begitu erat, maka bayi Anda harus dipakaikan celana luar lagi. Karena kalau dipakaikan tidak dengan cara demikian, bagian perepet popok berlidah sangat mudah copot/ lepas. Akibatnya, alih-alih tahan tembus, pipis anak malah beleber kemana-mana bila perepetnya lepas. Dan produsen pun nampaknya menyadari hal itu. Popok berlidah diposisikan selayaknya celana dalam yang kurang enak dan kurang estetis dilihat bila tanpa mengenakan celana luar. Maka sebenarnya popok berlidah Ananndapers menurut hemat saya merupakan 2 piece diapering system juga, yaitu clodi yang pemakaiannya dengan 2 lapis sekaligus yaitu clodi itu sendiri dan celana luar.
Kelebihan produk ini selain harganya yang sangat ekonomis adalah kemudahan dalam pemakaian, terutama bagi anak yang sudah besar dan aktif bergerak. Produk Ananndapers yang berupa celana berlidah mudah dipakaikan dan dilepas copot utamanya bagi anak yang tengah memasuki fase toilet training. Jadi saya sangat merekomendasikan produk ini bagi anak Anda yang sudah besar. Ketimbang memakaikan pull-up pants impor yang bukan main mahal harganya?
Bila malam hari, memakaikan Ananndapers ini sangat mudah dan tidak mengganggu tidur anak. Anak saya Halim yang berusia 3 tahun dan masih mengompol suka menolak dipakaikan diapers karena merasa tidak betah dan tidak nyaman lagi. Solusinya: saya pakaikan Ananndapers ini. Meski hanya tahan untuk 1-2 kali pipis yang banyak, tetapi model pull-upnya memudahkan untuk mengganti dengan clodi yang bersih. Pun bila Si Kecil mau pipis di kamar mandi, maka mudah untuk mencopot pasangnya kembali.
Daya tahan Ananndapers baik edisi biasa maupun ekstra serap menurut pengalaman saya hanya tahan 2-3 jam saja. Setelah dua jam, Ananndaper akan mulai terasa dingin dan mulai rembes keluar. Bila sudah teraba demikian, maka segera ganti dengan yang baru bila Anda tidak menghendaki kebocoran.
Kekurangan lainnya adalah, selazimnya jenis All-in-One yang lapisannya terjahit menyatu, Ananndapers ini lama kering bila dijemur. Lidahnya yang tebal memerlukan waktu pengeringan yang lebih lama di banding clodi jenis pocket. Walaupun sudah dimasukkan ke mesin pengering, dibutuhkan waktu seharian penuh agar clodi ini bisa kering sempurna. Itu pun dengan syarat matahari bersinar penuh.
Keunggulan lainnya adalah dalam segi kepraktisan. Karena tidak butuh insert terpisah, maka praktis bila dibawa bepergian.
Ditekankan di official web Ananndapers bahwa untuk mengepaskan ukuran, orang tua harus mengukur dengan seksama ukuran lingkar pinggang dan paha anak untuk memilih ukuran Ananndaper yang paling fit/sesuai dengan anak. Umur anak bukan patokan karena pertumbuhan setiap anak tidaklah sama. My own practice adalah, karena tidak punya meteran kain, saya mengukur dengan menggunakan tali sepatu (haha..) dan lalu mengukurnya dengan penggaris anak saya yang sekolah SD. I bet you all can do that ;)
Fakta bahwa produk ini adalah 100% buatan anak negeri, patut mendapat poin plus tambahan.
Demikian review dari saya berdasarkan pengalaman memakaikan clodi ini pada kedua anak saya. Bagaimana dengan Anda? Silakan coba produk tersebut dan buktikan sendiri!
Oh iya, kami menjual produk ini juga tetapi hanya tersedia edisi ukuran yang X dan XL bagi anak Anda yang tengah memasuki fase toilet training. Bagi yang berminat silakan hubungi kami.