Tuesday, December 15, 2009, 01.00
Sebagai blogger yang mengusung tema: “It’s truth, It’s whole truth, and nothing but the truth” maka yang akan saya sampaikan di sini adalah benar adanya tanpa ditambahi embel-embel tertentu dengan maksud mempromosikan dagangan saya.
Disclaimer: Pengalaman ini adalah terbatas pada apa yang telah saya cobakan pada Nuri (2m1d). Pengalaman orang tua lainnya tentu tergantung pada volume dan frekuensi berkemih masing-masing anak.
And there goes the story…
Kesan saya pertama kali melihat produk Green Baby ini adalah: Wow, nice stuff! Jahitannya rapi sekali. Diapers yang berwarna primer (primary color) benar-benar kelihatan eye-catching. Cerah sekali. Sementara yang berwarna soft, benar-benar tampak soft alias lembut di mata. Meneduhkan. Ketika saya sentuh: “Hmm… what a very soft and delicate diapers!”
Tapi opini saya langsung berbalik ketika meraba insert yang berbahan 100% katun bawaan asli dari produk ini. Kesan saya: tipis sekali. Cuma 2 layer. Beda daripada insert microfiber 3 layer yang biasa saya dapati pada clodi saya sebelumnya. Wah, langsung illfeel deh. Laku dijual ga ya ini clodi? Apalagi setelah saya tes daya serap insert katunnya ternyata hanya menampung sekitar 50 ml cairan. Padahal insert microfiber bisa menampung 100-120 ml cairan (note: tentang daya serap masing-masing insert bisa dibaca di Tes Daya Serap).
Ternyata setelah beberapa kali saya coba pakaikan pada Nuri, ternyata bisa tahan semalaman tanpa tembus! Hebaat….bisa tahan 10-12 jam an dari jam sore sampai pagi. Meskipun bagian dalamnya benar-benar lepek. I admit that sometimes I can be ‘a cruel mother’ yang tidak rajin mengganti diaper anaknya selama dia masih terlelap tidur. Tapi syukurlah kulit Nuri tidak sensitif sehingga tak mengalami ruam. Tapi berdasar sharing dengan teman-teman lain, rata-rata pemakaian cloth diapers impor China adalah 2 buah semalam.
Kalau pemakaian pada Halim sih memang harus didobel dengan insert microfiber. Wajar… He’s a 33 mo and 14.5 kilos boy now. Kebayang kan berapa banyak volume pipisnya? Seharusnya usia segitu memang sudah harus masuk ke fase potty training. Kalau dalam keadaan bangun memang ga pipis sembarangan lagi Si Boy satu ini. Tapi kalau dalam keadaan tidur…Walah! Pipisnya ga berenti-berenti. Walaupun sudah disuruh pipis tapi tetap aja ngompol kalau ga dipakein diaper. Mana udah bisa buka diapers sendiri lagi. Jadi sering banjir lokal deh. Kalau terbangun tengah malam untuk minta susu pasti dia lepas sendiri clodi ini. Ga betah kali ya, terasa ada yang mengganjal.
Kekurangan produk ini adalah nodanya lebih sulit dibersihkan dibandingkan clodi lain.
Resep rahasia saya dalam membersihkan noda pup pada clodi adalah menggunakan sabun mandi. Meski dalam banyak referensi sabun mandi tidak dianjurkan karena dapat meninggalkan lapisan lilin pada permukaan lapisan dalam (inner) yang dapat mengurangi daya serap, tetapi saya tidak mendapati bahan lain yang sama efektifnya dengan sabun mandi. Saya telah mencoba baking soda, tapi daya bersihnya tidak setuntas sabun mandi. Untuk clodi jenis lain berbahan polyester, biasanya sabun mandi hanya dioleskan pada daerah bernoda dan langsung dikucek, noda akan langsung bersih tuntas. Sementara pada Green Baby, sabun harus didiamkan dulu selama beberapa jam (kalau saya sampai waktu cuci berikutnya, meski mungkin tidak harus selama itu *bukan ga mau membersihkan cepat-cepat tapi suka ga sempat*) lalu bilas yang banyak sampai residu sabun benar-benar bersih. Perhatian: terlalu lama mendiamkan sabun mandi terutama pada bagian gusset (jahitan elastic di daerah paha) karena akan menyebabkan karet gusset kendor/ molor. Jadi saya sarankan jangan terlalu lama mendiamkan sabun mandi pada clodi.
Tanpa berpanjang kata lagi, kesimpulan saya adalah: Produk Green Baby ini bagus banget. Worthed lah sesuai dengan harganya. Tapi untuk anak berusia lebih besar yang volume urinnya banyak, sebaiknya memang diberi insert tambahan agar tak mudah bocor.
PS: Banyak yang puas dengan produk ini terbukti dari banyaknya repeat buying.