Berbagai pilihan warna Rainbow BB
Merah Biru Muda
Hijau Muda Orange
Pink Navy Blue
Yellow
Inner Layer Outer Layer
Rainbow BB Label Rainbow vs CoolaBaby Size
Washing Instruction
Cloth Diapers (Popok Kain Modern)
Clodi Murah Impor Dan Lokal Terlengkap di Indonesia
There are 11 colors available:
1.Green 2.Purple 3.Violet 4.Aqua blue 5. Yellow 6. Red
7.Blue 8. Apple Green 9.Navy 10.Orange 11.Olivedrab
Our outer layer are using high quality waterproof and breathable material and are extremely durable. It gives an ideal protection for your baby, the bed and linens from leakage.
The soft polyester fleece inner layer gently touches your baby’s skin, pulling away moisture and keeping your baby dry and making him feel easy and comfortable.That is what all mothers are happy to see.
Unique 3*3 snaps arrangement on the front panel,easy to adjust different sizes ( S/M/L ) for any age of baby.
The patented pocket-style opening enables parents to customize the absorbency to fit baby.You can stuff the pocket with the included terry insert for maximum absorbency.
Sebagai seorang blogger yang mengusung tema: It’s truth, it’s whole truth, and nothing but the truth, saya berusaha menulis ini dengan sejujur-jujurnya, dengan meminimalkan rasa segan kepada pihak-pihak tertentu yang mungkin bersinggungan. Namanya juga review…ya harus jujur toh, berdasar pengalaman pribadi. Maka saya tidak akan menulis apa yang belum pernah saya coba.
Disclaimer: Review ini hanya terbatas apa yang cobakan pada anak saya, Nuri (2,5 bulan). Perbedaan sangat mungkin terjadi karena adanya variasi produk dan sangat tergantung pada volume dan frekuensi berkemih masing-masing anak.
Saya membeli clodi asli buatan Indonesia ini lewat sebuah toko online. Waktu itu saya tengah hamil 9 bulan dan belum punya pengetahuan apa-apa soal clodi, Bahkan melihat bentuk aslinya pun belum. Saya tanya ke penjualnya, lebih bagus mana, yang insertnya microfiber atau baby terry. Dijawab yang baby terry. Saya pikir: “Yawes…kebetulan kalo begitu, yang baby terry kan harganya lebih murah.” Harga normal untuk Zigie Zag dengan 2 baby terry dibanroll Rp 55.000,00, sedangkan yang menggunakan insert microfiber adalah Rp 75.000,00. Waktu itu saya belum tahu ada insert cotton, jadi untuk insert cotton tidak akan saya review.
Saya mencoba produk ini 3 buah. Motifnya memang sangat lucu-lucu dan menggemaskan. Setelah saya raba, bahan insert terry itu menurut saya serupa dengan bahan sweater atau celana training olahraga (I can say this because, at least, I have one of those). Setelah saya tes daya serapnya ternyata sekitar 60 ml. Bagian innernya yang saya baca melalui site produsennya adalah soft suede (maaf ya…pengetahuanku minim soal nama bahan, jadi cuma bisa mengatakan apa yang tertulis di barangnya atau di deskripsi produk yang dibuat penjualnya). Bahan inner soft suede ini sangat lembut dan mudah dibersihkan bila terkena pup. Nah, ini adalah satu lagi point plus untuk produk ini.
Zigie Zag juga dilengkapi laundry tabs tidak seperti produk lokal lain seperti popok serapan Benice Kids (Nice Kids), Canberra dan celana berlidah Annandapers (semua produk yang saya sebutkan ini akan direview menyusul). Dengan adanya laundry tabs, kita tak perlu khawatir velcro atau perepet clodi merk ini menempel dan merusak pakaian lain yang diputar bersamaan di mesin cuci (saran saya sih, nyuci clodi memang jangan dicampur dengan pakaian lain ya, dicuci barengan sesama clodi aja).
Kelebihan lainnya, ukurannya yang One Size tanpa settingan S,M, L muat dan cukup pas dipakai bahkan ketika Nuri berusia 3 minggu! Dan muat juga digunakan Halim yang berusia sekitar 2,5 tahun (waktu itu belum ada ZZ for toddler).
Kekurangannya adalah: Zigie Zag ini cepat bocor terutama di daerah samping. Mungkin karena produk ini tidak mempunyai jahitan gusset (jahitan elastic di daerah lingkar paha). Sehingga insertnya tidak memuat pas di diaper. Daerah lowong itulah yang membuat insert mudah ‘lari’ sehingga urin akhirnya langsung mengalir keluar lewat samping dan tak tertampung di insert. Kekurangan yang sifatnya minor adalah: bila dipakai kelihatan bulky, kaku, jadi bayi seperti ‘ngangkang’ (ups sorry, can’t find the better word, hihi..)
Insert microfiber Zigie Zag menurut saya bagus. Sesuai dengan harganya yang dibanroll Rp 47,500.00. Insert ini lebih tebal dari insert microfiber dari China yang banyak saya punyai. Insert ini bila dipegang terasa kuat dan kokoh karena terdiri dari 4 layer. Sedangkan insert dari China lazimnya hanya 3 layer saja.
Untuk lebih jelasnya, silakan coba dan alami sendiri. Lalu silakan share pengalaman Anda. Cheers!
*Tapi belinya bukan di saya ya…soalnya saya ga jualan produk ini. Silakan dicari di banyak toko online yang tersebar di jagad maya ini*
Tuesday, December 15, 2009, 01.00
Sebagai blogger yang mengusung tema: “It’s truth, It’s whole truth, and nothing but the truth” maka yang akan saya sampaikan di sini adalah benar adanya tanpa ditambahi embel-embel tertentu dengan maksud mempromosikan dagangan saya.
Disclaimer: Pengalaman ini adalah terbatas pada apa yang telah saya cobakan pada Nuri (2m1d). Pengalaman orang tua lainnya tentu tergantung pada volume dan frekuensi berkemih masing-masing anak.
And there goes the story…
Kesan saya pertama kali melihat produk Green Baby ini adalah: Wow, nice stuff! Jahitannya rapi sekali. Diapers yang berwarna primer (primary color) benar-benar kelihatan eye-catching. Cerah sekali. Sementara yang berwarna soft, benar-benar tampak soft alias lembut di mata. Meneduhkan. Ketika saya sentuh: “Hmm… what a very soft and delicate diapers!”
Tapi opini saya langsung berbalik ketika meraba insert yang berbahan 100% katun bawaan asli dari produk ini. Kesan saya: tipis sekali. Cuma 2 layer. Beda daripada insert microfiber 3 layer yang biasa saya dapati pada clodi saya sebelumnya. Wah, langsung illfeel deh. Laku dijual ga ya ini clodi? Apalagi setelah saya tes daya serap insert katunnya ternyata hanya menampung sekitar 50 ml cairan. Padahal insert microfiber bisa menampung 100-120 ml cairan (note: tentang daya serap masing-masing insert bisa dibaca di Tes Daya Serap).
Apa yang dimaksud dengan AIO, AI2, pocket, liner, soaker….istilah-istilah dalam dunia per-clodian itu mungkin masih sangat asing di telinga kita. Wajar, karena ‘modern’ clodi memang masih terbilang barang baru di Indonesia. Di AS pun, baru pada awal 90’an clodi memulai ‘big comeback’ nya seiring meningkatnya kesadaran tentang isu lingkungan. Limbah disposable diaper/pospak yang terbuat dari plastik yang amat sulit terurai dinilai sangat membebani bumi. Penggunaan pospak pada masa itu (bahkan sampai sekarang pun) memang masih dominan, tapi gerakan untuk ‘kembali ke popok kain’ mulai digalakkan kembali. Pada awal 90’an itu, bentuk clodi memang masih konvensional, yaitu kain yang dilipat-lipat menyerupai popok. Baru pada tahun 2000-an ke atas mulai bermunculan berbagai merk clodi sekali jadi yang tinggal pakai (tanpa melipat-lipat dulu) di AS. Tahun 2006 bahkan disebut-sebut sebagai tahunnya cloth diaper di AS (lihat: Sejarah Diaper). Beberapa tahun belakangan, inovasi di dunia per-clodi-an semakin canggih sehingga performa clodi meningkat secara signifikan.
Tulisan ini merupakan terjemahan bebas dari artikel berjudul Cloth Diaper Terminology yang saya unduh dari website The Diaper Jungle. Beberapa jenis yang saya tulis di bawah ini mungkin tidak atau belum ada di Indonesia. Dan urutan istilah juga saya ubah dari artikel aslinya untuk memudahkan pemahaman.
Flats— one-layer diapers atau popok kain biasa yang lazim digunakan di Indonesia. Biasa dipakai untuk newborn baby.
Pre-folds— kain berbentuk persegi (bisa terbuat dari bermacam bahan yang adem dan menyerap) yang dilipat-lipat menyerupai popok. Bedanya dari flat diaper, prefold adalah multiple layer diapers dengan layer/lapisan yang lebih tebal di bagian tengah untuk menyerap pipis. Ketebalan layer/lapisan tergantung dari banyaknya lipatan atau tergantung dari seberapa lebar kain yang digunakan. Pre-folds 4x8x4 berarti terdiri dari 4 lapisan di kedua sisi, dan 8 lapisan di tengah. Dibutuhkan peniti untuk memasangnya. Kelebihan flats dan prefold adalah: ekonomis karena termurah dibanding popok kain jenis lain, mudah dibersihkan, dan cepat kering karena tipis. Kain persegi ini juga bisa difungsikan sebagai lapisan penyerap tambahan (soaker) atau sebagai bahan pengisi pada popok jenis pocket (pocket stuffer). Kekurangannya: kurang praktis karena harus melipat-lipat dahulu dan harus memakai peniti. Mudah tembus, karenanya dibutuhkan diaper cover yang bersifat water-proof.
Diaper Cover — Pembungkus popok yang berfungsi sebagai lapisan luar yang anti tembus/water-proof. Bisa terbuat dari bermacam bahan seperti polyester, Polyurethane Laminate (PUL), waterproof nylon, fleece atau wool. Perekat cover ini bisa berupa snap/ kancing, velcro/perepet atau berbentuk celana pull-up.
Doubler — adalah lapisan penyerap tambahanan untuk memperbesar daya tampung diaper saat diperlukan perlindungan ekstra. Misalnya pada saat malam hari..
Soaker –Istilah soaker dapat merujuk pada 2 hal. Pertama, ia dapat berarti lapisan penyerap di bagian tengah diaper. Soaker dapat dijahit ke dalam diaper (seperti pada AIO), dapat dijahit separuh hingga membentuk flap (eg. celana berlidah ), dapat sebagai insert/bahan isian pocket diaper, atau dapat diletakkan begitu saja dalam diaper. Pengertian yang kedua, soaker dapat menunjuk kepada diaper cover berbahan wool.
Liner –- adalah lapisan tipis dari kain atau kertas yang ditempatkan ke dalam diaper untuk mempermudah pembersihan diaper bila terkena pup. Pup yang menempel pada liner dari kertas bisa langsung dibuang atau disiram ke dalam toilet langsung bersamaan dengan linernya. Sedangkan liner dari kain harus dicuci. Penggunaan liner mempermudah proses pencucian karena melindungi diaper dari terkena noda pup secara langsung.
AIO – All-In-One diaper. Sesuai namanya, diaper jenis ini berdiri sendiri tanpa perlu menggunakan lapisan penyerap/absorbent material tambahan. Jenis ini yang paling menyerupai disposable diaper karena merupakan one-piece diapering system. Perbedaannya hanya, diaper ini bisa dipakai ulang. Lapisan penyerapnya dijahit menempel/menyatu pada diaper. Kelebihannya adalah, karena one-piece maka sifatnya praktis dan mudah digunakan. Kita tak harus membawa-bawa kain penyerap terpisah bila bepergian. Kekurangannya adalah, lebih lama kering bila dijemur karena punya lapisan penyerap yang tebal. Kekurangan lainnya lebih sulit dibersihkan dibandingkan cloth diaper jenis lain. Variasi lebih lanjut dari AIO adalah AI2.
AI2 – All-In-Two sebenarnya agak serupa dengan AIO hanya saja material penyerap tidak dijahit menyatu dengan diaper. Bahan penyerapnya adalah satuan terpisah yang tidak menempel pada diaper. Penggunaannya di-attach atau dilampirkan atau disampirkan ke atas diaper. Menurut saya, jenis ini agak serupa juga dengan Pocket Diaper yang merupakan two-piece diapering system. Perbedaannya adalah, dalam diaper jenis Pocket, bahan penyerap dimasukkan (inserted) ke dalam pocket/ kantong, sedangkan dalam AI2 bahan penyerap disampirkan saja ke atas diaper. Kelebihannya: lebih cepat kering dibandingkan dengan AIO. Kekurangannya tentu saja agak kurang praktis dibanding AIO karena mesti membawa lapisan penyerap terpisah.
Pocket Diapers—Popok dengan system kantong ini hampir serupa dengan AIO atau AI2. Lapisan luar (outer) terbuat dari bahan yang waterproof dan lapisan dalam (inner) terbuat stay-dry material seperti microfleece atau suede. Perekatnya bisa berupa snap/kancing atau Velcro/perepet. Perbedaannya, clodi jenis ini mempunyai pocket/ kantong untuk memasukkan doubler/insert pada saat popok digunakan, dan insertnya bisa dikeluarkan pada saat pencucian. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa sistem pocket ini merupakan terobosan paling inovatif dalam dunia per-clodi-an. Saat ini, pocket diaper nampaknya jadi pilihan yang paling popular di antara clodi jenis lain. Kelebihannya: bahan pengisi pocket bisa ditentukan sesuai keinginan, lebih mudah dicuci dibanding AIO karena insert bisa dipisahkan, kelihatan trim/ramping bila dipakai bila tidak terlalu banyak insert yang dimasukkan. Kekurangannya: membutuhkan insert sehingga tidak sepraktis AIO, dapat kelihatan bulky/gembung bila terlalu banyak insert yang dimasukkan.
Contour Diaper—Contour diaper adalah diaper yang potongannya mirip jam pasir tetapi tanpa bagian elastis di bagian belakang dan paha. Pemakaiannya harus menggunakan penjepit, peniti atau diaper cover. Karena tidak water-proof, maka harus memakai diaper cover. Saya belum melihat contoh barangnya di Indonesia.
Fitted Diapers – Fitted diapers bentuknya agak serupa dengan disposable diapers. Bentuknya sudah jadi (dalam arti tidak melipat-lipat dulu spt prefold diaper) dan dilengkapi dengan bagian elastic pada bagian belakang dan lingkar paha (tidak seperti Contour Diaper yang tanpa bagian elastik). Pemakaiannya direkatkan dengan Velcro/perepet dan snap/ kancing dan mesti memakai diaper cover di luar karena tidak waterproof. Bisa dikata fitted diapers adalah bentuk lebih lanjut dari pre-fold diaper tapi lebih ringkas penggunaannya karena bentuknya sudah jadi.
DSQ – Kependekan dari Diaper Service Quality. DSQ biasanya merujuk kepada pre-fold diapers berkualitas tinggi yang menggunakan bahan terbaik karena diaper yang digunakan oleh Diaper Service harus mengalami tingkat penggunaan yang tinggi dan melalui proses pencucian berulang kali. Penyelenggaraan jasa Diaper Service rasanya belum ada di Indonesia.
Wool In One (WIO) – adalah diaper All-In-One (AIO) tapi bagian outernya terbuat dari wool.